Sumber gambar : google.com |
Masa-masa jadi jobseeker alias
pencari kerja emang masa-masa yang menyebalkan. Why? Udah bikin CV
dibagus-bagusin, dikirim kesana kemari, baik itu lewat email ataupun lewat pos
tapi belum juga ada perusahaan yang manggil. Setiap hari tungguin telpon, tapi
tak kunjung juga dapat undangan untuk interview. Sementara orangtua dirumah
udah teriak-teriak dan cemas karena anaknya yang sarjana belum dapat kerja. Dan
itu akan membuat kamu semakin stress dan menganggap diri menjadi orang yang
mengenaskan di muka bumi. Ya gak?
So, buat kamu yang sekarang jadi jobseeker,
yang harus antri-antri untuk masuk job fair tapi tak kunjung dapat panggilan,
perhatikan deh beberapa tips dibawah ini agar HRD perusahaan tertarik ingin
mewawancarai kamu.
1. Buat
CV yang menarik, tapi tidak berlebihan
Sebelum kamu melamar pekerjaan, hal
pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat CV. Apa sih CV itu? Menurut
Wikipedia, Curiculum Vitae adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai
pengalaman seseorang dan kualifikasi lainnya. Singkatnya, CV adalah gerbang
awal dimana para perekrut menilai kamu. Maka dari itu, sebagai Jobseeker kamu
harus benar-benar memperhatikan CV yang akan kamu kirim.
Mungkin untuk lowongan
pekerjaan seperti seorang Creative, kreatifitas dalam pembuatan CV akan
diperhitungkan, maka tidak heran jika ini menjadi salah satu dari bagian
penilaian awal atau Screening CV. Tapi, bagi kamu yang ingin melamar pekerjaan
yang general, hindari untuk membuat CV yang dibubuhi warna-warna cerah yang
sebenarnya mengganggu penglihatan perekrut. Mungkin kamu berniat untuk
menunjukkan effort dalam membuat CV, tapi jika CV kamu malah terlihat norak,
siapa yang rugi? Buatlah CV yang elegan yang isinya dapat menjual diri kamu
kepada para perekrut.
2. Jangan
Memasukkan Semua Hal ke Dalam CV
Jangan memasukkan semua hal ke
dalam CV. CV yang berlembar-lembar bukan berarti CV yang bagus jika isinya
hanya informasi-informasi yang sebenarnya tidak penting. Seperti, kamu menuliskan
hobi kamu dari mulai travelling, menulis, sampai makan tetapi isi yang
diharapkan ada dalam CV malah tidak ada. Hal itu tidak akan menjadi daya Tarik
bagi perekrut untuk merekrut kamu. Contoh lainnya adalah ketika kamu memasukkna
semua pengalaman organisasi, dari mulai Himpunan Mahasiswa sampai Ketua
Pelaksana Perlombaan Kelereng di Perumahan. Mungkin untuk pengalaman organisasi
di Himpunan Mahasiswa bisa menolong kamu, tapi jika kamu memasukkan Ketua
Pelaksana Lomba Kelereng hal itu tidak sama sekali membantu kamu.
Usahakan
masukkan konten yang penting dan mempunyai hubungan dengan jabatan yang akan
kamu lamar. Tidak masalah kamu mengedit beberapa kali CV untuk mengubah hal
tersebut. Misalnya ketika kamu akan melamar pekerjaan di bidang Akuntansi, maka
prestasi seperti Juara Olimpiade Akuntansi misalnya boleh sekali untuk
dimasukkan kedalam CV karena akan menjadi nilai lebih bagi kamu.
3. Baca
dan maknai requirement dari lowongan pekerjaan
Setelah membuat CV yang baik,
tentunya kamu akan mencari lowongan pekerjaan. Baik itu di internet, koran,
atau grup di media social. Nah, hal pertama yang harus kamu lakukana adalah
perhatikan requirement dari lowongan tersebut. Seperti, jurusan apa, usia,
jenis kelamin, dan lain-lain. Jangan sampai ketika lowongan pekerjaan mencari
lulusan Akuntasi, kamu yang jurusan Sejarah nekat untuk melamar, karena sama
sekali lamaran kamu tidak akan diliat. Lain halnya ketika sebuah pekerjaan
mencari dari semua jurusan, nah itu tidak akan jadi masalah. Tidak ada istilah
untung-untungan, karena perusahaan tidak akan mau ambil resiko memperkerjakan
orang yang tidak sesuai dengan requirement yang diminta oleh user.
4. Jangan
kirim CV dalam format .rar
Setelah mendapatkan lowongan yang
sesuai, tentunya kamu akan mengirimkan CV ke HRD Perusahaan. Di zaman yang
semakin maju, sekarang sudah jarang sekali Perusahaan yang menerima lamaran
kerja dalam bentuk print out. Banyak perusahaan yang lebih memilih menerima
lamaran via email. Sebagai jobseeker, kamu harus memperhatikan hal detail seperti
format CV yang akan kamu kirim. Masih banyak para pelamar yang mengirim CV dan
dokumen lamaran lainnya dalam bentuk .rar. Halo? HRD tidak punya waktu untuk
menconvert file kalian, jangan sampai CV kalian yang sudah bagus tersebut tidak
jadi discreening hanya karena hal sepele seperti masalah format. Email yang
masuk ke HRD tiap harinya mencapai ratusan, sehingga terkadang HRD akan memilih
mereka-mereka yang mengirim lamaran dalam bentuk pdf, dan CV kamu yang format
.rar tersebut terlupakan. Jangan sampai, usaha yang sudah dilakukan gagal
gara-gara hal sepele ya.
5. Cover Letter di Email
Ini adalah hal tambahan saja tapi
cukup penting untuk diperhatikan. Cover letter dengan surat lamaran memang
tidak jauh berbeda dalam segi isi, perbedaannya kalau surat lamaran itu panjang
dan dalam file pdf dikirim terpisah, maka Cover Letter adalah kalimat singkat
yang dibubuhkan dibadan email sebagai informasi awal bahwa kamu mengirimkan
lamaran pekerjaan ke perusahaan yang kamu lamar. Tentunya untuk dokumen-dokumen
lamarannya harus kamu attachment ya.
Selain tips-tips diatas tentunya
kamu harus memiliki kesabaran yang tinggi ketika melamar pekerjaan. Tak jarang,
CV sudah bagus, dan posisi sudah sesuai kamu belum juga mendapatkan panggilan,
bisa jadi dari segi kompetensi ada yang lebih baik dari kamu. Tapi yang harus
kamu percayai adalah bahwa Tuhan tidak pernah menukar rezeki setiap orang.
Setiap dari kita sudah punya porsi rezeki masing-masing. Tugas kita adalah
berjuang dengan sepenuh hati dan dengan cara yang benar. Semangat!
No comments